Memohon Harapan dari Sumur Jalatunda

Diengsavana – Dataran tinggi Dieng yang terbentuk dari letusan Gunung Dieng, membuat wilayah tersebut dipenuhiberbagai keindahan alam yang menakjubkan. Salah satunya yaitu Sumur Jalatunda yang terletak di Desa Pekasiran, Batur, Banjarnegara.

Bisa dikatakan, Sumur Jalatunda merupakan sumur terbesar yang ada di Dieng. Seperti yang diceritakan Bahrudin(50), pegawai Dinas Pariwisata Banjarnegara, “sumur itu kan aslinya bentukan alam dari letusan gunung purba, jadi tidak heran kalau lebarnya bisa mencapai satu seperempat hektar, dan jarak dari permukaan sampai air itu 115 meter.”

Lebih lanjut, Bahrudin menuturkan jika menurut masyarakat setempat, Sumur Jalatunda merupakan suatu tempat yang digunakan untuk mengurung putri kahyangan, Nagagini. “Sebenarnya putri itu sangat cantik, tapi karena kejahatan dan kekejamannya, akhirnya dikutuk para Dewa yang kemudian dikurung di Sumur Jalatunda,” jelas Bahrudin kepada Diengsavana.

Menurutnya, akibat cerita rakyat tersebut, saat ini banyak yang meyakini jika berdoa di sumur itu maka keinginannya akan dikabulkan. Tapi dengan cara melempar batu sebanyak tiga kali hingga menyentuh sisi seberang. “Dengan cara seperti itu maka cita- cita dan harapannya pasti akan tercapai. Ya itu semua sih kembali lagi ke sugesti masing-masing orang, soalnya kan ada yang percaya ada yang nggak, ” ungkap Bahrudin.

Senada dengan hal itu, Giyatno (30), warga Desa Pekasiran, Batur, Banjarnegara, yang bekerja sebagai penjual batu di area Sumur Jalatunda, mengatakan karena banyaknya wisatawan yang penasaran, membuat dirinya mampu menjual kurang lebih dua ratus batu per hari, untuk hari biasa dan lima ratus batu per hari, pada saat akhir pekan. “Gimana nggak penasaran mas, soalnya dari sekian banyak orang yang nyoba nglempar batu paling yang berhasil itu satu dua orang, kebanyakan kalau nggak sampai tengah ya di pinggir sini saja,” terang Giyatno.

Namun, Giyatno berpesan jika hal tersebut jangan digunakan sebagai tolok ukur dikabulkan atau tidaknya suatu permintaan dan harapan. “Ya kalau bisa sih kayak gitu untuk senang-senang saja, jangan terlalu dipercaya karena semua itu kan kembali lagi kepada Tuhan,” jelas Giyatno.

Iwan (25), wisatawan asal Pekalongan, Jawa Tengah, menuturkan walaupun dirinya berhasil melempar batu sampai ke sisi seberang, tetapi dirinya menganggap jika itu semua hanya suatu hiburan semata.

“Ya Tuhan kan lebih tau apa yang akan terjadi kedepannya, kalau saya cuma ikut-ikutan yang lain mas. La kok tadi malah berhasil,” tutup Iwan.

Sumber : Diengsavanaindonesia.com